01/07/14

Lensa Nikkor af 70-300 (second)












Rp. 1.200.000, (Nego)

Kondisi 95% 

alasan jual karena jarang dipakai
kelengkapan filter dan hod

Javan Bed Canopy

Jeshop juga merupakan agen resmi pertama dari Javan Bed Canopy wilayah Sumatera Selatan
 JESHOP

                                                  Kelambu Modern Javan Bed canopy


JAVAN BED CANOPY adalah kelambu modern yang didesain dengan teknik self-propping, dimana kelambu ini memiliki penopang sendiri, sehingga tidak dibutuhkan pemasangan tiang / tali apapun yang dapat menimbulkan kerusakan pada dinding atau tempat tidur anda. Javan bed canopy sangat aman dan mudah pemakaiannya. Hanya perlu di letakkan di atas tempat tidur dan mengaitkan karet ke empat sisi matras tempat tidur. Bahan dasar kelambu adalah 100% terylene yang dijamin nyaman dipakai karena lembut dan tembus udara, sehingga tidak terasa panas. Sangat aman terutama untuk anak dan orang-orang kesayangan kita , karena tidak mengandung insektisida atau racun apapun. Marilah kita mendukung apa yang sering digaungkan saat ini, Let’s Back To Nature. Dan hindarilah pemakaian bahan-bahan kimia berbahaya sejauh mungkin.






29/06/14

SUPER MOP


Alat pengepel praktis dan modern, cocok untuk gaya hidup keluarga aktif dan modern.
Super Mop : Satu ciptaan baru, mop yang bisa berputar 360 derajat
Super Mop membantu kita untuk gaya hidup yang bersih dan sehat dengan mudah pada harga yang murah. 
super mop merupakan peralatan membersih yang mendatangkan berbagai manfaat yang menakjubkan dan mempermudah kita dalam mengepel.
hemat dalam penggunaan air dan tangan terhindar dari kontak langsung dikarenakan tidak mengeringkan dengan diperas secara manual.

untuk harga Super Mop ialah Rp. 250.000,-
bagi yang berminat silahkan 
untuk fast respon hub marketing kami di : 081278301222 (Sandri)
pembayaran bisa melalui Transfer Via BRI dan BCA
untuk pengiriman luar kota Jeshop Menggunakan JNE atau TIKI
untuk dalam wilayah kota Palembang barang bisa diantar dengan Free ketempat anda.
                                                       




23/02/13

Berapa sisa umur mu ?

Assalamuallaikum warohmatullahi wabarokatuh...
sekedar berbagi untuk perenungan semoga bermanfaat..

Beberapa hari lagi, kawan saya si Fulan genap berusia 38 tahun. Itu berarti jatah hidupnya telah berkurang lagi setahun dibandingkan tahun lalu. Ia lalu mengajak saya untuk merenung. Ia kemudian berandai-andai sebagai berikut :

Andai jatah hidup kita di dunia ini 60 tahun, dengan usia kita saat ini 38 tahun, berarti sisa hidup kita tinggal 22 tahun lagi. Andai jatah hidup kita di dunia ini 50 tahun, berarti sisa hidup kita tinggal 12 tahun lagi. Andai jatah hidup kita di dunia ini 40 tahun, berarti sisa hidup kita di dunia ini tinggal 2 tahun lagi. Bagaimana jika jatah umur kita sudah habis dan besok atau lusa malaikat izrail mencabut nyawa kita?
Duh! Betapa singkatnya hidup 38 tahun. Jika demikian, betapa tidak akan terasa menjalani sisa hidup yang lebih pendek lagi; 22 tahun, 12 tahun, 2 tahun, atau malah cuma dua hari lagi.


Mendengar ‘ocehan’-nya, saya mulai tersentak. Diam-diam, saya pun merenungkan kata katanya. Ia lalu melanjutkan:

Andai selama 38 tahun itu kita tidur selama delapan jam perhari, berarti sepertiga hidup kita hanya dipakai hanya untuk tidur, yakni sekitar 12, 7 tahun. Andai sisa waktu kita perhari tinggal 16 jam itu kita pakai 4 jam untuk nonton teve, ngobrol ngalor-ngidul, santai,dan melakukan hal-hal yang tak berguna, berarti sisa hidup kita perhari tinggal 12 jam, sebab, yang 12 jamnya dipakai untuk tidur dan melakukan hal-hal tadi. Dua belas jam berarti setengah hari. Jika ia dikalikan 38 tahun, berarti 19 tahun (separuh umur kita) hanya dipakai untuk tidur dan melakukan hal-hal yang tak berguna.

Saya makin termenung. Diam-diam saya makin hanyut dalam kontempilasinya. Ia pun bertutur lagi:

Dalam 38 tahun itu ,kita, misalkan, baru mulai bekerja efektif pada usia 25 tahun. Berarti kita sudah bekerja sudah 13 tahun. Jika rata-rata kita bekerja 8 jam perhari, berarti kita sudah menghabiskan waktu kita untuk bekerja 1/3 x 13 tahun = 3,9 tahun. Artinya, dari 38 tahun itu kita menghabiskan total kira-kira 22,9 tahun hanya untuk tidur dan bekerja mencari dunia : termasuk nonton teve, , ngobrol ngalor-ngidul, santai,dan munkin melakukan hal-hal yang tak berguna.

Mari kita bandingkan dengan aktivitas ibadah kita, juga dakwah kita. Andai shalat kita yang lima waktu, ditambah shalat-shalat sunnah,memakan waktu total hanya 1,5 jam perhari. Berarti kita hanya menghabiskan 547 jam pertahun untuk shalat. Itu berarti hanya sekitar 23 hari pertahun. Andai kita baru benar-benar melakukan shalat pada usia 15 tahun (saat mulai baligh). Berarti kta baru menghabiskan waktu 414 hari (=23x18[38-15 ])untuk shalat. Artinya selama 38 tahun, kita menunaikan shalat hanya 1 tahun 49 hari!

Bagaimana dengan akivitas dakwah kita? Andai dakwah kita baru kita mulai pada usia 20 tahun dan hanya memakan waktu rata-rata 2 jam perhari,berarti kita menghabiskan waktu kira-kira 547,5 hari untuk berdakwah. Artinya, kita hanya menghabiskan waktu 1,5 tahun saja untuk berdakwah.

Aku semakin larut saja dalam kata-katanya. Emosiku tak tertahan. Namun, si Fulan kawanku terus saja ‘berceloteh’. Ia lalu mengajakku untuk merenungkan kembali firman Allah SWT (yang artinya) : ‘Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku’ (QS adz-Dzariat [51] : 56). Ia kemudian bertutur lagi :

Saat merenungkan kembali ayat itu, hatiku menangis. Betapa tidak, Allah menciptakan hidupku dan memberiku usia sekian puluh tahun sesungguhnya agar aku gunakan untuk beribadah kepada-Nya. Namun kenyataannya, hidupku habis untuk tidur dan bekerja mencari dunia, juga melakukan hal yang sia-sia. Sebaliknya, hanya sebagian kecil usiaku aku habiskan untuk ibadah dan dakwah.

Saya menyela, “Bekerja kan termasuk ibadah juga.’ Namun, segera ia mengajukan pertanyaan retoris kepada saya:


Baik. Sekarang bagaimana jika semua itu ternyata tidak bernilai di sisi Allah?
Bagaimana jika amal-amal kita ternyata tidak diterima oleh Allah?
Bagaimana jika sholat kita yang jarang sekali khusyuk itu ditolak oleh Allah?
Bagaimana pula jika dakwah kita pun – yang mungkin kadang bercampur dengan riya dan tak jarang minimalis – tak dipandang oleh Allah?

Betul. Kita tidak boleh pesimis. Kita harus penuh harap kepada Allah, semoga semua amal-amal kita Dia terima. Namun, kitapun sepantasnya khawatir jika semua amal yang selama ini kita anggap amal shalih dan bernilai pahala, ternyata sebagian besarnya tidak bernilai apa-apa di sisi Allah. Na’udzubillah. Kita memang tidak berharap seperti itu.

Di sisi lain, setiap hari, puluhan kali kita bermaksiat. Kalikan saja, misalkan, dengan 23 tahun usia kita (38 tahun dikurangi masa kanak-kanak pra baligh).

Tak terasa, saya pun mencucurkan air mata, tak kuasa menahan tangis, seraya bergumam, “Ya Allah, setiap detik karunia dan nikmatMu turun kepadaku. Namun, setiap detik pula dosa dan kesalahanku naik kepada-Mu.”

Saya lantas berdoa dengan doa Nabi Adam as. : Robbana dzolamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khasirin. : Ya Allah Tuhan kami. Selama ini kami hanya menzalimi dan menganiaya diri kami sendiri, jika saja Engkau tidak mengampuni dosa-dosa kami dan mengasihi kami, tentu kami termasuk orang-orang yang merugi.

19/01/11

Ciri orang beriman

Ciri ciri orang yang beriman di dalam Al-Quran

Surah: Al-Mu'minuun (Orang-orang yang Beriman)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,

5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.

7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.




12/01/11

Hikmah Cinta

Bismillahirrohmannirrohim,
Sahabat...
Kita tentunya pernah mengalami jatuh cinta yg pertama kali (first love), indah nian jika kita ingat saat2 itu... tiap hari bahkan tiap saat.. wajahnya slalu terbayang, namanya begitu melekat di telinga bahkan di hati kita. Dunia terasa indah dengannya, kita pun sedih jika berpisah dengannya, hacur hati ini jika harus kehilangan dirinya.

Ketika namanya disebut maka BERGETAR-lah hati kita, Jika akan bertemu dengannya.. kita gelisah, bersiap2 sebaik mungkin, gonta-ganti baju, bolak-balik berkaca, berdebar-debar jantung ini sampai akhirnya bertemu dengannya dengan perasaan bahagia.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? Tiada lain karena sang kekasih telah mendapat tempat yg sangat istimewa di hati kita. Sang kekasih telah MASUK KE DALAM HATI KITA.

Salah satu ciri dari orang beriman adalah BERGETAR hatinya ketika Asma Allah SWT yaitu Adzan dikumandangkan, ketika ayat2 suci dibacakan... maka BERTAMBAH-lah keyakinan orang beriman yg mendengarkannya.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? Tiada lain karena Allah SWT telah mendapat tempat yg sangat istimewa di hatinya. Sang Kekasih telah MASUK KE DALAM HATI orang yg beriman.

Hati orang yg beriman hanya berisi Allah SWT dan RasulNya, shg setiap saat dia selalu ingat padaNya.. kecintaannya hanya pada Allah dan RasulNya. Dunia tdk diperkenankan masuk ke dalam hatinya, oleh karena itu ada salah satu do'a Rasulullah SAW : " Ya Allah jangan Kau masukkan dunia ini ke dalam hatiku... namun jangan Kau lepaskan dunia ini dari genggamanku "

Ibarat berenang... jgn sampai AIR MASUK ke dalam mulut/perut nanti kalo terlalu byk air masuk ke mulut & perut...kita bisa TENGGELAM & BINASA.

Begitupun kita menyikapi dunia ini, kita butuh dunia ini tp jangan sampai dunia ini MASUK KE DALAM HATI, nanti kita bisa TENGGELAM & BINASA.

Rasulullah SAW memberika nasihat kepada kita ummatnya agar hati kita hanya berisi Allah Swt & RasulNya yaitu dengan cara banyak2 mengingat MATI spy kita tdk menjadi PECINTA DUNIA dan menempatkan AKHIRAT sebagai TUJUAN, bukan dunia yang fana ini sebagai tujuannya.

Coba kita periksa hati kita.......
BERGETARKAH hati kita, ketika mendengar Adzan dikumandangkan?
Atau kita cuek2 aja ngedenger Adzan? Padahal hakekatnya Adzan adalah Allah SWT MEMANGGIL kita semua hambaNya untuk BERTEMU denganNya dalam shalat.

Ringankah langkah kita untuk segera menghentikan kegiatan kita sejenak, lantas berwudhu dengan sempurna dan shalat berjamaah di Masjid seperti yg dicontohkan oleh Rasulullah SAW?

Kalo Bos/Investor/Pejabat manggil kita, maka kita SEGERA menghadap, panas, hujan, macet tdk menjadi halangan krn ini adalah PANGGILAN YG PENTING

Jika Allah SWT yg MENCIPTAKAN kita, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN dan MENGHIDUPKAN kita kembali, PENGUASA ALAM, RAJA DI RAJA, yg senantiasa MEMELIHARA dan MEMBERI tanpa henti, MEMANGGIL kita lewat ADZAN, apakah kita SEGERA menghadap dgn menunaikan SHALAT?

Padahal tidak ada PANGGILAN YG LEBIH PENTING selain daripada PANGGILAN SHALAT

Wallahu a'lam bisshowab

Kehidupan ibarat buku





Kehidupan ini saya ibaratkan sebuah buku...

Dimana cover depannya adalah sebuah kelahiran
dan cover belakangnya adalah saat kematian/ajal
diantaranya ada lembar halaman-halaman putih bersih

saya ibaratkan hari-hari kehidupan kita.
yang siap kita tulis apapun itu,terserah kita..kan itu buku milik kita sendiri..hehee

Buku kehidupan ini ada yang tebal ada yang tipis.
Nah bedanya kita tidak tahu tebal atau tipiskah buku kehidupan kita..?
cuma berusahalah jika suatu saat cover belakang menutup ada halaman kata-kata penutup yang baik.

kembali kepada diri masing2 sahabat...silahkan menggoreskan dalam lembaran kehidupanmu.

*semoga catatan tak penting ini bisa membawa kebaikan semua.
sallam ukhuwah